Posts

Showing posts from March, 2011

Membiasakan Salam, Memperkuat Barisan

Image
Seri : Akhlaq 23 February 2011   i   Hidayatullah.com – Kebiasaan yang selalu dicontohkan Rasulullah SAW adalah memulai salam dan selalu menjawab salam para sahabat. Bahkan suatu hari Rasulullah SAW berjalan kemudian bertemu anak kecil. Lantas beliau mengucapkan salam kepada anak kecil itu (HR. Muslim). Mengucapkan salam dan menjawabnya merupakan adab kepada saudara sesama Muslim. Adab ini begitu penting sebab ia menjadi sebab meningkatkan rasa persaudaraan dan menentramkan hati di antara mereka. Berkaitan dengan adab bermu'amalah dengan sesamanya, Rasulullah SAW bersabda: " Hak seorang Muslim kepada saudara Muslim lainnya ada lima yaitu; menjawab salam, mendo'akan ketika bersin, memenuhi undangannya, menjenguk ketika sakit dan mengantarkan jenazah." (HR. Muslim). Syeikh Nawawi bin Umar al-Bantani menegaskan, bahwa menyebarkan salam di antara sesama saudara Muslim melanggengkan rasa cinta di antara m

KISAH AGAMA AHMADIYAH (8/8)

Seperti Perancis dan Turkey, tapi tidak laku di Amerika, kecuali setelah Hakim Hugo Black melempar hal ini kedalam wacana publik.   Jeff Haynes, professor pada Department of Politics and Modern History di University of London, mencoba menganalisa. Ormas keagamaan menjadi aktor politik karena agama merasa terancam oleh kebijakan-kebijakan sekuler. Fenomena ini tersebar luas dan perlu kajian secara kasus per kasus. Konsekuensi dari intervensi itu bisa bermacam-macam. Agama terkadang menjadi sangat berperan dalam rekayasa politik.  Demokrasi di Amerika Latin dan Eropah Timur tahun 80 an tidak lepas dari peran gereja Katholik. Jika Jeff diminta komentar revolusi di Mesir baru-baru ini, ia pasti melihat peran agamawan Islam maupun Kristen Coptic sangat besar. Salat Jamaah para pendemo dan doa para pemimpin Coptic di Lapangan Tahrir adalah no comment new . Kesuksesan menumbangkan Hosni Mubarak dirayakan dengan sujud syukur, bukan dengan minum-minum atau dansa-dansi. Disitu agama menjadi

Bilal bin Rabah

Image
Seri : Teladan Bentuk dan rupa fisiknya berbeda dengan kebanyakan orang Arab. Ia digambarkan bertubuh kurus, berpostur ramping dan berkulit hitam. Namun dalam Islam, masalah fisik ini tidaklah berharga dan tidak diperhitungkan. Ia dibawa ke Makkah dalam keadaan terasing dari ibu dan keluarganya, dan hidup di sana sebagai hamba sahaya yang hina. Dia adalah budak yang lemah lagi miskin, namun diangkat derajatnya oleh agama ini sehingga menjadi pewaris jannah. Bilal bin Rabah adalah nama yang dicintai orang-orang beriman. Dan suaranya dirindukan oleh telinga mereka yang mengesakan Allah. Syekh A'id Abdullah al-Qarni dalam Al-Misk wa al-'Anbar fi Khathab al-Mimbar menulis, ketika Muhammad saw mengumandangkan kebenaran di atas bukit Shafa, " Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah." Dan mendatangi para pembesar Makkah untuk mengajak mereka pada kebenaran,

KISAH AGAMA AHMADIYAH (7/8)

DEPRIVATIZATION Ketika Ahmadiyah ditolak oleh umat Islam Indonesia dan ketika Saksi Jehovah ditolak oleh umat Katholik dan Protestan, negara ikut campur menjadi wasit. Ketika gelombang penistiaan agama menyeruak di Amerika, pemerintah negara bagian Massachusetts di Amerika Serikat mengeluarkan undang-undang yang menghukum dan mendenda penista agama. Pada saat Taslima Nasrin di Bangladesh menulis di koran The Statesman   (tahun 1994) "…al-Qur'an harus direvisi secara menyeluruh" negara memfonis hukuman mati.  Empat tahun kemudian, Ghulam Akbar, menghina Nabi Muhammad dan segera dihukum mati. Tahun 2000 kelakuan Ghulam Akbar ditiru oleh Abdul Hasnain Muhammad Yusuf Ali pengadilan pemerintah propinsi Lahore memutuskan pun hukuman mati. Di Mesir seorang yang mengaku Nabi langsung dihukum mati dan selesai. Disini kisah-kisah itu membuktikan peran negara dalam menyelesaikan konflik agama mutlak perlu dan terus berjalan. Bagi penganut sekularisme dan liberalisme kaaffah,

KISAH AGAMA AHMADIYAH (5/8)

KONSEP WAHYU AHMADIYAH Jika kita membedah konsep wahyu dalam ruang lingkup  Aliran Ahmadiyah, maka tersedia dua sumber epistemologi mereka yaitu: Kitab TAZKIRAH dan Al-Qur'an yang telah ditakwilkan oleh kelompok ini.  Kita tinjau dua sumber  aliran Pertama , Kitab Tazkirah adalah kitab suci aliran ini,  namun jarang diangkat atau  digunakan untuk pengikutnya yang awam. Kitab ini memuat 'wahyu-wahyu' atau ilham dari Allah kepada Mirza Ghulam Ahmad (MGA). Selain dalam Tazkirah, kumpulan 'wahyu' versi Ahmadiyah juga ada dalam kitab yang ditulis MGA sendiri, yaitu Barahin Ahmadiyah . Ciri-ciri Tazkirah secara umum yaitu: 1) Tazkirah tidak terbagi dalam surat-surat, tetapi sekaligus satu surat. 2) Tidak ada juga pembagian ayat demi ayat yang jelas. 3) Tidak semua wahyu itu dalam bahasa Arab, tetapi sebagian kalimat masih ada yang berbahasa Urdu. 4) Apa yang diklaim sebagai wahyu itu  diawali dengan mimpi bertemu dengan nabi Muhammad saw, baru kemudian wahyu tu

KISAH AGAMA AHMADIYAH (6/8)

Kedua , Kitab "AL-QUR'AN DENGAN TERJEMAHAN DAN TAFSIR SINGKAT" editor: Malik Ghulam Farid, alih bahasa: Dewan Naskah Jemaat Ahmadiyah Indonesia, dengan restu Hadhrat Mirza Tahir Ahmad KHALIFATUL MASIH IV, edisi kedua, diterbitkan oleh JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA 1987. Sejumlah hal bias disorot dengan tajam dalam Kitab tafsir versi Ahmadiyah tersebut: seperti mukjizat para nabi, kemungkinan adanya rasul baru pasca Muhammad saw, dan nubuatan atau kasyaf dari Al-Qur'an sebagai pembenaran doktrin Ahmadiyah. Misalnya, penggunaan ayat 35 surah Al-A'raf yang selalu dijadikan preferensi bagi Ahmadiyah untuk menjustifikasi kenabian MGA. Menurut mereka,  ayat ini menyatakan kemungkinan pengutusan rasul-rasul setelah Nabi Muhammad saw. Khitab ayat ini memang ditujukan kepada umat Rasulullah saw, bukannya umat-umat terdahulu, sehingga dimungkinkan datangnya rasul-rasul baru Nabi Muhammad saw. (lihat hlm.571 ' Tafsir Ahmadiyah '). Takwil ini tertolak dengan dalil

Memaknai Hamdallah

Selasa, 22 Februari 2011, 08:53 WIB Ilustrasi Oleh: H Lukman Abdurrahman*) Dalam keseharian sering kali kita mendengar ungkapan kalimat alhamdulillah, atau disebut hamdalah, diucapkan. Hal ini terutama untuk menyatakan perasaan bersyukur, penyelesaian suatu pekerjaan, kesembuhan dari suatu penyakit, jawaban terhadap pertanyaan tentang kabar, ungkapan terima kasih dan lain-lain. Apa sesungguhnya makna yang terkandung di dalam hamdalah tersebut? Arti alhamdulillah pada dasarnya mengembalikan seluruh pujian kepada Allah SWT. Pujian apa pun yang terucap atau tergambarkan di alam ini, semuanya hanyalah milik Allah. Pujian yang sering dialamatkan kepada manusia, keindahan alam, keajaiban suatu kejadian dan sebagainya dalam konsep hamdalah menuju kepada Dzat Yang Satu. Oleh karena itu tidak akan ada kesombongan yang ditampilkan, tidak akan ada kepongahan yang dipertonto

KISAH AGAMA AHMADIYAH (3/8)

KRITIK TAFSIR AHMADIYAH Konon, suatu ketika Imam Ali r.a. mengirim Ibnu Abbas untuk berdebat dengan kelompok Khawarij terkait pemahaman mereka yang keliru. Beliau berpesan agar Ibnu Abbas tidak mendebat mereka dengan ayat-ayat Al-Qur`an, sebab Al-Qur`an itu hammâlun dzû wujûh, mengandung berbagai kemungkinan penafsiran, yang boleh jadi dimanfaatkan oleh mereka untuk mencari pembenaran terhadap paham tersebut. Memang, hampir semua paham dan aliran dalam Islam, termasuk yang keliru dan sesat, berlabuh pada Al-Qur`an. Tak terkecuali Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang berafiliasi pada Ahmadiyah Qadianiyah internasional. Kelompok Qadian inilah yang menjadi sasaran SKB Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung tahun 2008, agar mereka menghentikan penyebaran paham keagamaan yang menyimpang dari pokok ajaran Islam. Dalam menyebarluaskan pemahamannya, JAI menerbitkan Al-Quran dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat.  Buku tersebut merupakan terjemahan edisi ringkas dari The En

KISAH AGAMA AHMADIYAH (4/8)

Contoh, kelompok Syiah fanatik (râfidhah) menafsirkan QS. Al-Masad/111 : 1, tabbat yadâ abî lahab (celakalah kedua tangan Abu lahab), bahwa 'kedua tangan' dimaksud adalah Abu Bakar dan Umar. Penafsiran ini lahir karena mereka sangat membenci Abu Bakar dan Umar yang dianggap telah 'merampas' hak kepemimpinan Imam Ali. Kata baqarah (sapi) yang diperintahkan untuk disembelih oleh bani Israil pada QS. Al-Baqarah/2: 67 adalah berarti Aisyah. Demikian fanatisme mereka yang berlebihan terhadap Imam Ali dan keluarganya, serta kebencian mereka terhadap lawan-lawan politik mereka (para sahabat) mempengaruhi penafsiran yang mereka lakukan. Padahal tidak sedikit pun ayat-ayat tersebut mengarah pada konsep yang hendak mereka bangun. Pola penafsiran seperti ini banyak ditemukan dalam tafsir Ahmadiyah. Berangkat dari keyakinan bahwa pemimpin dan pendiri Jemaat Ahmadiah, Mirza Ghulam Ahmad (MGA), sebagai seorang nabi, sekian banyak ayat ditafsirkan untuk mendukung pandangan tersebut.

KISAH AGAMA AHMADIYAH (2/8)

Namun sekali lagi, seruan para ulama itu diabaikan pemerintah Pakistan.  Umat Islam pun tak pernah surut dalam menentang Ahmadiyah.  Suasana panas mencapai puncaknya setelah sekelompok pengikut Ahmadiyah menyerang  pelajar sekolah negeri diatas kereta api yang melewati terminal Rabwah, kota suci kaum Ahmadiyyah,  dalam perjalanan mereka untuk liburan musim panas.   Peristiwa ini  mengusik kesabaran umat Islam. Pada gilirannya umat Islam memaksa pemerintah untuk mengangkat masalah Ahmadiyah ini ke Majlis Nasional dan Dewan Perwakilan Rakyat. Maka dipanggillah Mirza Nasir Ahmad, pemegang pucuk pimpinan Ahmadiyah pada waktu itu (yang adalah cucu Mirza Ghulam Ahmad). Para ulama pun sudah berhasil meyusun dokumen yang menjelaskan sikap umat Islam terhadap Qadiyaniyah untuk diajukan ke persidangan Majlis Nasional, yang kemudian dibukukan dengan judul Mawqifal-Ummah al-Islamiyyah min al-Qadiyaniyyah (Sikap Umat Islam Terhadap Qadiyaniyyah). Setelah mendengarkan keterangan dan sikap dari

KISAH AGAMA AHMADIYAH (1/8)

Kami coba turunkan tulisan yg cukup panjang 8seri untuk lebih dalam mengetahui apa dan bagaimana Ahmadiyah Sumber : Ditulis oleh Dr.Fahmy Zarkasih Sumber: http://www.insistnet.com/ KISAH AGAMA AHMADIYAH Sejak Mirza Ghulam Ahmad (1840-1908) menyebarkan ajarannya di India, hubungan umat Islam dan pengikut Ahmadiyah selalu diwarnai ketegangan. Bahkan, beberapa kali terjadi pertumpahan darah. Ahmadiyah, ibarat duri dan "fitnah" yang sepertinya sengaja ditanamkan dan dipelihara oleh pihak-pihak tertentu. Menyadari dahsyatnya "fitnah" ini, para pemimpin dan tokoh Islam India telah lama mencoba sekuat tenaga, baik dengan pena maupun lisan, untuk meredamnya. Diantara mereka adalah Syeikh Muhammad Husein al-Battalawi, Maulana Muhammad Ali al-Monkiri (pendiri Nadwatul Ulama India), Syeikh Thana'ullah al-Amritsari, Syeikh Anwar Shah al-Kashmiri, dan Seyyed Ata'ullah al-Bukhari al-Amritsari. Tidak ketinggalan juga filosof dan penyair Muhammad Iqbal. Tahun 1916

Agar al-Quran Mampu Menjadi Resepi Mengelola Kerumitan Hidup

Image
Seri : Keluarga oleh: Shalih Hasyim Al-Quran tidak cukup dibaca saja. Sekalipun membaca saja memperoleh pahala, dihitung setiap hurufnya. al-Quran akan menjadi penggugat kita di hadapan Allah SWT ( hujjatu 'alaina ) manakala tidak diamalkan isinya. Membaca al-Quran harus dibarengi dengan memahami maknanya dan mengamalkannya dalam segala aspek kehidupan. Agar lahir kehidupan pribadi yang berkualitas secara lahir dan batin, keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, masyarakat yang diberkahi, negara yang aman, beberapa negara yang makmur, penuh ampunan Tuhan. Namun realitasnya kini, umat Islam tidak mensyukuri nikmat al-Quran. Kitab suci ini belum dijadikan resep untuk mengelola kerumitan kehidupan, tetapi sekedar dijadikan mantra, sehingga tidak berefek apa pun pada perubahan pola pikir, sudut pandang, orientasi dan perilaku kehidupan dalam skala individu, keluarga, bangsa dan negara. Yang lebih ironis, sebagian umat Islam memandang al-Quran diturunkan untuk oran
http://www.bluephoenixbooks.com/store/mywork.html

7 Tipu Daya Syaitan ke atas Umat Islam

Image
Terdapat banyak ayat al-Qur’an dan hadis sahih yang menerangkan ciri-ciri syaitan. Semua ini didedahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk kebaikan kita kerana dengan pengetahuan akan ciri-ciri syaitan, kita akan dapat mengetahui apa sifat mereka, sekadar mana kemampuan mereka dan bagaimana mereka bertindak. [1] Sebelum kita mengkaji ciri-ciri tersebut, sekali lagi saya ingin menasihati para pembaca yang budiman sekalian agar: Tidak berpaling atau membantah ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah yang dikemukakan. Tidak menilainya dengan akal atau cuba menselarikannya kepada akal dengan alasan “ciri-ciri tersebut ialah kiasan ( majaz ) semata-mata.” Tidak bertanya, berfikir dan menokok tambah dari apa yang sedia dijelaskan oleh al-Qur’an dan hadis. Ciri # 1: Syaitan memiliki kepala. Ciri ini diterangkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'al