Posts

Showing posts from November, 2010

Antara Diam dan Berkata-kata

Image
Oleh: Fauziyyah Arimi Ilustrasi (inet) dakwatuna.com – Bila memisahkan keduanya sebagai sebuah objek sikap yang patut dipertimbangkan, maka dalam proporsinya, kedua sikap tersebut memiliki manfaat sekaligus kekurangannya. Memilah sikap dari kedua pilihan tersebut, dalam keseharian akan selalu kita butuhkan. Dan perkara yang diperlukan adalah tentang menjadikan dua sikap tersebut tidak jatuh dalam kesiaan atau berlebih-lebihan. Misalnya, berkata-kata dan kemampuan berbicara di depan khalayak umum menjadi sebuah kebutuhan karena kita memiliki fungsi sebagai makhluk sosial dengan kebiasaan berinteraksi antar sesama. Untuk kepentingan itu, berkata-kata adalah sebuah jalan sikap yang harus diambil. Lalu bagaimana dengan diam? Sama halnya, diam memiliki faedah dan syarat kondisionalnya tersendiri. Yang penting adalah kita mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk mengambil diam sebagai sikap kala kita berinteraksi dengan orang lain. Diam bahkan bisa menjadi kebiasaan efektif

Ketundukan Alam Kepada Kita Tidak Gratis

Image
Ketundukan ( sam'an wa tha'atan ) lahir, berbanding lurus dengan keadilan dan kasih sayang pemimpin Oleh: Shalih Hasyim * SESUNGGUHNYA kehadiran manusia di muka bumi ini di samping sebagai abdullah , pula sebagai khalifatullah (mandataris Allah SWT). Tugas pertama menegakkan nilai-nilai agama ( iqamatud din ). Tugas ini jika berjalan dengan baik, berefek pada kehidupan yang berkualitas secara lahir dan batin, dalam skala kehidupan individu ( hayatan thayyibah ), keluarga ( sakinah, mawaddah wa rahmah ), masyarakat ( qaryah mubarakah ), negara ( baladan amina ), dan kumpulan beberapa negara ( global state ) ( baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur ). Islam hadir menjaga enam kebutuhan primer manusia. Yaitu menjaga jiwa, akal, harta, agama, keturunan, dan kehormatan diri dari kontaminasi penyimpangan. Islam bersahut-sahutan dengan fitrah manusia. Fitrah manusia senang dengan sesuatu yang dikenali hati ( ma'ruf ), kejujuran, kesantunan, kesejukan, dan lain-lain. Dan

Bahagiakan Mereka, Nyalakan Semangatnya

Seri : Keluarga SAMARA Tidak ada anak yang bodoh. Kitalah yang tidak mengerti bagaimana merangsang kecerdasan dan menggairahkan minat belajar mereka Oleh Mohammad Fauzil Adhim * TIDAK ada anak yang bandel. Kitalah yang tidak tahu bagaimana mengajak bicara, menyemangati, dan memberikan arah hidup bagi mereka. Kitalah yang lupa untuk bermain bersama, bercanda, dan bercerita agar hati mereka dekat dengan kita. Padahal kita tahu kedekatan hati itulah yang membuat anak akan mendengar kata-kata kita. Tidak ada anak yang bodoh. Kitalah yang tidak mengerti bagaimana merangsang kecerdasan dan menggairahkan minat belajar mereka. Setiap anak–asal normal—lahir dalam keadaan jenius dan penuh rasa ingin tahu. Kitalah yang mematikannya dengan hadiah-hadiah, bahkan di saat mereka tidak menginginkannya. Kita lupa bahwa anak-anak pada awalnya tidak memerlukan hadiah untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Tanpa hadiah, anak-anak tetap bersemangat belajar merangkak dan berjalan, meski

KISAH NABI ISMAIL A.S.

Image
Seri : Kisah & Hikmah Sampai Nabi Ibrahim yang berhijrah meninggalkan Mesir bersama Sarah, isterinya dan Hajar, dayangnya di tempat tujuannya di Palestin. Ia telah membawa pindah juga semua binatang ternaknya dan harta miliknya yang telah diperolehinya sebagai hasil usaha niaganya di Mesir. Al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a.berkata: Pertama-tama yang menggunakan setagi {setagen} ialah Hajar ibu Nabi Ismail tujuan untuk menyembunyikan kandungannya dari Siti Sarah yang telah lama berkumpul dengan Nabi Ibrahim a.s. tetapi belum juga hamil. tetapi walaubagaimana pun juga akhirnya terbukalah rahsia yang disembunyikan itu dengan lahirnya Nabi Ismail a.s. Dan sebagai lazimnya seorang isteri sebagai Siti Sarah merasa telah dikalahkan oleh Siti Hajar sebagai seorang dayangnya yang diberikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Dan sejak itulah Siti Sarah merasakan bahawa Nabi Ibrahim a.s. lebih banyak mendekati Hajar karena merasa sgt gembira dengan puteranya yang tung

Qurban Dalam Sejarah Nabi

Seri : Sejarah Qurban Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab ra. negeri Mesir baru saja di buka di bawah pimpinan Amr bin Ash ra. Negeri Mesir ketika itu ada suatu keyakinan untuk mengorbankan seorang gadis cantik setiap tahun kedalam sungai Nil agar sungai tersebut tidak banjir yang menyebabkan rakyat mesir menderita. Hal itu di beritakan oleh Amr bin Ash ra. kepada khalifah Umar bin khattab ra. kemudian Umar membalas berita tersebut dengan mengirim secarik kertas yang di lemparkan ke dalam sungai Nil sebagai ganti gadis tersebut. Isi surat terrsebut sebagai berikut: "Wahai sungai Nil kamu adalah makhluk dari makhluk Allah maka mengalirlah sebagaimana telah di perintahkan oleh Allah kepada mu" Dari cerita itu terlihat bahwa sebuah keyakinan menjadikan manusia mau untuk "berqurban" walaupun pengorbanan tersebut harus memakan korban seorang manusia. Dan sekarang kita sudah mendekati sebuah bulan yang di dalamnya di sunnahkan

Mengawali Hari dengan Taubat

Image
Ibarat kaca yang terbuka, selalu ada debu yang menempel dan mengotorinya. Meskipun itu adalah kaca jendela milik sebuah rumah di desa. Udaranya segar, minim polusi. Tetapi masih saja ada debu yang datang. Terlebih jika kaca itu berada di dekat jalan raya. Debu-debu beterbangan lebih banyak dan menutupi permukaan lebih cepat. Apalagi jika kaca itu bergerak di jalan raya. Kaca mobil, misalnya. Demikian pula manusia. Tidak ada satupun yang bersih dari dosa. Ada diantara manusia yang terpeleset oleh dosa-dosa kecil dengan frekuensi yang jarang. Ada pula yang setiap hari, dosa datang mengotori dirinya. Lalu ada pula orang yang bergelimang dengan dosa. Bukan hanya dosa kecil, tetapi juga dosa-dosa besar. Golongan yang terakhir ini jumlahnya lebih banyak. Mukmin juga manusia. Maka ia tak luput dari dosa. Kalau kita mengecualikan satu orang, maka itu adalah Al-Ma'shum Rasulullah; yang senantiasa dijaga Allah. Bedanya dengan manusia lainnya, mukmin tidak menenggelamkan d

Siapa Bersungguh-sungguh, Ia Mendapatkannya

Seri : Kisah dan Motivasi  "Man Jadda Wa Jada." (Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya)   Hidayatullah.com-- Kemiskinan bukanlah akhir dari segalanya. Bahkan, boleh jadi, justru kemiskinanlah yang menjadi 'cambuk' penyemangat untuk menggapai cita-cita yang tinggi. Itulah yang dilakukan oleh Hadi beberapa puluhan tahun silam. Tak pingin terpuruk terus menerus dalam hal ekonomi, membuat Hadi nekat untuk terus melanjutkan sekolah, seklaipun hasratnya tersebut bertentangan dengan kehendak kedua orang tuanya. Ia menyadari, bahwa, hanya ilmulah yang mampu mengangkat derajat keluarganya, khususnya, dirinya sendiri dari ketidakberdayaan hidup, terutama masalah ekonomi, "Nabi kan pernah bersabda, bahwa barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, maka ilmulah kuncinya" ujar Hadi menyitir salah satu hadits Nabi Muhammad. "Siapa yang akan membiayai sekolahmu? Wong makan saja kita sulit. Sudahlah, bantu

Belajarlah Dari Orang Yang Lalai

Seri : Renungan oleh Aidh Al-Qarni Adz-Dzahabi menceritakan bahwa ketika sakaratul maut menghampiri Abdul Malik bin Marwan, ia mendengar tukang cuci dari samping istananya. Ia pun berkata, "Oh, sekiranya aku tukang cuci biasa … Seandainya ibuku tidak melahirkanku … Seandianya aku tidak menjabat khalifah…" Sa'id bin Musayyab, tabi'in terkemuka, mengatakan , saat mendengar ini, "Alhamdulillah", Allah telah membuat mereka lari ke kita di saat meninggal, bukan kita yang lari ke mereka". Kita berlindung kepada Allah dari kehidupan seperti ini, yang membuat kita lengah dan lalai. Abdul Malik bin Marwan, sewaktu berhasil mengalahkan para penentangnya dan membunuh Mush'af bin Zubair di Irak, membentangkan mushaf di hari ia diangkat menjadi Khalifah. Ia membaca mush'af tersebut, lalu menutupnya kembali seraya berkata, "Ini adalah kali terakhirku denganmu!" Lalu, komentar Ad-Dzahabi dalam siyar A'laamin – Nurbalaa, "Ya

Kenali Kehalalan Bahan Aditif Makanan (1)

Image
Seri : Halal- Haram Devita Sari - detikFood Foto: Detikfood (ilustrasi) Jakarta - Saat membeli cake tentulah cake yang lembut halus teksturnya yang jadi pilihan. Atau roti yang halus seratnya dan cantik penampilannya. Tanpa bahan aditif makanan tidak bisa tampil menggiurkan dan menerbitkan selera. Apakah produk aditif sudah dijamin kehalalannya? Dalam proses pembuatan cake, roti atau kue kering hingga siap dimakan biasanya diperlukan Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau zat aditif. Selama ini mungkin hanya emulsifier, baking powder, pewarna makanan saja yang dikenal orang. Padahal ada  11 bahan sditf makanan yang perlu diwaspadai karena statusnya yang subhat atau diragukan. Apa saja bahan aditif makanan tersebut? 1. Pewarna: Bahan ini memiliki fungsi memperbaiki dan memberi warna pada makanan agar terlihat lebih cantik. Jenis pewarna yang harus diwaspadai potensi keharamannya adalah pewarna annato yang larut air, sebab perwarna tersebut menggunakan emulsifier yang dapat

Lauren Booth : Kenapa saya pilih Islam

Image
      Lauren Booth : kenapa saya pilih Islam beritaislamglobal.blogspot.com Berita tentang Lauren Booth yang memeluk Islam telah menimbulkan pelbagai komen negatif. Berikut adalah penjelasan beliau tentang perkara tersebut - dan kenapa masanya sudah tiba untuk berhenti memperkecilkan wanita Islam. Lauren Booth . . .'Betapa rakan-rakanku yang bukan-Muslim mula nampak keras dan tidak berperasaan'. Dah masuk lima tahun sejak pertama kali melawat Palestin. Dan bila saya sampai di sana untuk bekerja bersama-sama badan-badan kebajikan di Gaza dan Tebing Barat, saya bawa bersama sifat sombong dan tinggi diri yang biasa tersemat dalam jiwa setiap wanita kulit putih kelas menengah terhadap golongan wanita Islam yang miskin, wanita yang saya anggap lebih sedikit sahaja dari jubah-hitam yang hodoh, dan bersikap pendiam. Sebagai seorang wanita barat dengan segala kebebasan, saya bercadang untuk berurusan secara professional dengan lelaki sahaja. Lagi pun, bukankah itu yang dikatak

KASIH SAYANG SEORANG AYAH

Seri  : Kisah Sebuah kisah yang sangat menyentuh....   Kasih Sayang Seorang Ayah Posted by: "muhamad agus syafii"   Seorang ayah memiliki hati yang penuh kasih untuk anak-anaknya. Hati seorang ayah akan tahan menderita bila sakit untuk dirinya sendiri, namun tidak akan tahan disaat melihat buah hatinya yang menderita. Bahkan jika sakit itu bisa digantikannya, ayah bersedia menggantikan sakit anaknya. Itulah hati seorang ayah. Saya mengenal seorang teman yang juga seorang ayah. Saya biasa memanggilnya Mas Jay. Kami biasa berdiskusi lewat milis dan malam itu Mas Jay berkunjung ke Rumah Amalia. Mas Jay bertutur mulanya dirinya orang yang 'jauh dari Allah' tidak memiliki keyakinan yang mantap dan tetap. Ketertarikan belajar sholat secara serius ketika ajakan yang begitu menyentuh dari anaknya yang masih TK. Anak yang masih relatif kecil setiap hari selalu mengajaknya untuk mengerjakan sholat. Awalnya dirinya menanggapi hal itu sebagai biasa saja. Ajakannya i