Posts

Showing posts from April, 2017

Kisah Keluarga Yasir bin Amir (RA)

Yasir bin Amir berangkat berangkat meninggalkan kampung halamannya di negeri Yaman. Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh akhirnya langkahnya terhenti di Mekah. Oleh kerana berasa selesa dia pun memutuskan untuk tinggal di kota Mekah dan menjalinkan persahabatan dengan Abu Huzaifah bin Mughirah. Melihat peribadian Yasir bin Amir yang baik ini Abu Huzaifah akhirnya menikahkan dengan Sumayyah binti Khayyat, seorang hamba sahayanya, tokoh yang diceritakan pada kali ini.Perjalanan hidup keluarga Yasir dan Sumayyah berjalan harmoni dan dikurniakan dengan seorang anak yang diberi nama Ammar. Abu Huzaifah pun memerdekakan Sumayyah maka sempurnalah kehidupan keluarga ini dengan penuh kebahagiaan. Ketika islam mula memancarkan cahayanya di Mekah dan Rasullulah saw baru mendapat perintah untuk menyebarkan islam secara senyap-senyap. Sumayyah dan keluarganya termasuk orang pertama yang memeluk islam. Menurut sejarah, Sumayyah termasuk orang yang ketujuh yang mula-mula memeluk islam. Sepert

Mystery in the Holy Quran

Mystery in the Holy Quran Very interesting findings of Dr. Tariq Al Swaidan might grasp your attention: Dr.Tariq Al Swaidan discovered some verses in the Holy Qur'an That mentions one thing is equal to another, i..e. men are equal to women. Although this makes sense grammatically, the astonishing fact is that the number of times the word man appears in the Holy Qur'an is 24 and number of times the word woman appears is also 24, therefore not only is this phrase correct in the grammatical sense but also true mathematically, I..e. 24 = 24. Upon further analysis of various verses, he discovered that this is consistent throughout the whole of the Holy Qur'an where it says one thing is like another. See below for astonishing result of the words mentioned number of times in Arabic Holy Qur'an Dunya (one name for life) 115. Aakhirat (one name for the life After this world) 115 Mala-eeka (Angels) 88 .Shayateen (Satan) 88 Life 145 ...... Death 145 Benefit 50

Sepenggal Kisah Rasul SAW Menyaksikan Para Pendosa di Akhirat

Image
Ada sepenggal episode menarik berkait dengan perjalanan Rasulullah Saw ketika bermi'raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha. Ketika berada di langit pertama, Rasulullah Saw dengan didampingi Jibril, menyaksikan perilaku-perilaku unik dari manusia yang selalu mengundang rasa ingin tahu beliau. Pemandangan perilaku unik yang dilihat pertama kali oleh beliau adalah orang-orang yang memiliki bibir seperti Unta, dan di mulut mereka terdapat potongan api berbentuk batu yang mereka telan lalu keluar lewat dubur mereka, kemudian ditelan lagi dan begitu seterusnya. Rasulullah Saw bertanya, "Siapakah mereka?" Dijelaskan bahwa mereka adalah para pendosa yang memakan harta anak yatim. Setelah pemandangan itu berlalu, beliau melihat orang-orang dengan perut membesar, sementara sekawanan Unta gila menginjak-injak perut mereka. Rasulullah Saw pun bertanya, "Siapakah mereka?" Ternyata mereka adalah pemakan riba. Mereka biasa meminjamkan uang kepada

7 Indikator Kebahagiaan Dunia Menurut Sahabat Ibnu Abbas

Siapa yang tidak kenal dengan Ibnu Abbas. Sahabat senior yang selalu menyertai baginda Rosulullah sallallahu alaihi wasallam. Dikalangan para mufassir, beliaulah terunggul di antara yang lain. Pada umur 9 tahun saja ibnu Abbas kecil telah hafal Al-Qur'an dan menjadi imam masjid. Sampai Nabi pun pernah berdo'a khusus untuk beliau. "Allahumma faqqohhu fiidaini,wa a'llamhutta'wiila" artinya:"ya Allah,berilah kepadanya pemahaman tentang agama dan ajarilah dia tentang takwil" Suatu hari ia pernah ditanya oleh para tabi'in tentang mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Ibnu Abbas menjawab, ada 7 indikator mengenai kebahagiaan dunia: Pertama , Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangat

Bahaya Merasa Tidak Perlu Kepada Allah

Image
Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Perlu kepada Allah merupakan kondisi semua makhluk dan sifat melekat padanya. Mereka semua perlu kepada karunia Allah, nikmat-Nya, kebaikan-Nya, pertolongan-Nya, perlindungan-Nya, dukungan-Nya, ampunan-Nya & keridhaan-nya. Setiap manusia yang ada di timur sampai barat perlu kepada-Nya. Mereka perlu kemurahan Allah agar tetap memberi mereka kesempatan hidup, tempat tinggal di bumi-Nya, menghirup udara-Nya, memberi fungsi anggota tubuh, rizki, dan selainnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman tentang kondisi ini, يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ * إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ * وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ "Hai manusia, kamulah yang  perlu  kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang