Posts

Showing posts from July, 2011

Tahajud Sebelum Tidur

Seri : Fiqih Dari Ukhti - Bintaro Pertanyaan: Assalamu'alaikum. Ustadz yang dimuliakan Allah SWT. Saya ada sedikit pertanyaan mengenai shalat tahajjud. Waktu saya menonton acara agama pada subuh hari disebuah stasiun TV Swasta, ada seorang ustadz yang mengatakan bahwa shalat tahajjud DAPAT DILAKUKAN tanpa tidur terlebih dahulu. Benarkah pernyataan ini? Tolong dijawab beserta dalil-dalilnya supaya semuanya tidak menjadi rancu dan menjadi jelas. Jazakallah Khairan Katsira atas jawabannya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Jawaban: Assalamu`alaikum Wr. Wb. Shalat sunnah yang dilaksanakan di waktu malam hari, memiliki sejumlah nama. Ia bisa disebut qiyamul lail sesuai dengan pelaksanaan waktunya malam hari, shalat tahajjud biasa dilaksanakan setelah kita tidur dahulu, karena kata tahajjud dalam bahasa Arab berarti bergadang, atau shalat witir karena jumlah rakaatnya ganjil. Jadi kalau ada pendapat yang menyatakan bahwa shalat tahajjud boleh dilaksanakan sebelum tidur, pe

Shalat Dhuha Tiap Hari

Seri : Fiqih Shalat Abdullah Pertanyaan: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Ustadz, saya ingin menambahkan pertanyaan tentang sholat dhuha. Saya pernah mendengar seorang ustadz di sebuah radio mengatakan bahwa pelaksanaan sholat dhuha tidak setiap hari (pagi) karena Nabi Muhammad Saw. hanya mengerjakannya setelah beliau pulang dari perjalanan. Bagaimana mengenai hal tersebut ustadz, apakah benar? Lantas apa bedanya dengan sholat shafar itu sendiri? Terima kasih atas jawabannya. Wassalamu'alaikum. Jawaban: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Abdulloh bin Syaqiq pernah bertanya kepada Aisyah RA: "Apakah Rasulullah SAW melaksanakan sholat dhuha? ia menjawab: tidak, kecuali jika beliau pulang dari berpergian." (HR Bukhori, Muslim, Malik, Abu Daud, An-Nasa'i) Hadits di atas menjelaskan bahwa Rasulullah SAW memang tidak pernah mendawamkan pelaksanan sholat dhuha bahkan dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa tidak ada seorang pun ya

Mukjizat Quran Tentang Sidik Jari dan Kulit

Seri : Wawasan Islam "Ayahsabu al-Insaana allan najma'a 'idhoomahu, balaa qoodiriina 'ala an nusawwiya banaanah Apakah manusia mengira, bahwa Kami tak mampu mengumpulkan kembali tulang belulangnya? Bukan demikan, sebenarnya kami kuasa menyusun kembali jari jemarinya secara sempurna." (QS Al-Qiayaamah 75:3-4) Orang-orang tak beriman membantah akan terjadinya hari kebangkitan dikarenakan tulang belulang manusia yang telah meninggal telah hancur di dalam bumi dan bagaimana mungkin tiap individu dapat teridentifikasi pada Hari Pengadilan. Allah yang Maha Agung telah menjawabnya bahwa Ia tak hanya mengumpulkan tulang belulang kita namun juga merekonstruksi secara sempurna keadaan ujung jari jemari kita. Mengapa al-Qur'an ketika berbicara mengenai penentuan identitas seorang individu, berbicara secara spesifik mengenai ujung jari-jemari? Pada tahun 1880, sidik jari menjadi metode saintifis dalam pengidentifikasian, setelah riset yang dilakukan o

Ummu Aiman Al-Habasyiyyah: Mujahidah 'Ibunda Pengasuh' Rasulullah

Image
Seri : Kisah Teladan JIKA manusia mencintai seseorang, maka dia siap untuk membuka hatinya bagi orang tersebut. Persahabatan akan menjadi sempurna sejauh mana masing-masing pihak mendapatkan anugerah berupa kelapangan hati, perasaan halus, akhlak baik, dan memegang teguh janji yang telah terjalin. Demikianlah gambaran mengenai seorang sahabat wanita yang memiliki perasaan halus dan kelembutan yang tulus. Wanita ini telah meraih puncak keimanan tertinggi dan mendapatkan keuntungan berupa penghormatan dari orang tercinta, yaitu Rasulullah SAW. Wanita ini memiliki kedudukan dan kemasyhuran seluas dunia. Dia menempati posisi mulia dan luhur karena anugerah Allah kepadanya. Dia adalah Ummu Aiman Al-Habasyiyyah, budak Rasulullah SAW dan juga pengasuh beliau. Wanita ini bernama lengkap Barkah binti Tsa'labah bin Amru. Nabi Muhammad mewarisi bersama ayahnya lima unta jantan dan kambing. Ummu Aiman dimerd

Ayah Sutradara Shalat Jamaah untuk Keluarga

Image
Seri : Keluarga     HIDUP di negara seperti Amerika Serikat (AS), sangat sulit bisa merasakan suasana pengajian seperti layaknya saat saya masih di kampung halaman. Tak seperti  di Indonesia di mana jumlah masjid di Paman Sam yang sangat terbatas. Dan kalaupun ada jaraknya terkadang sangat jauh dari rumah. Apakah itu suatu kekurangan? Bisa ya, tapu juga bisa  sebuah kenikmatan tersendiri yang Allah SWT berikan. Jauhnya masjid adalah kesempatan seorang ayah seperti saya bisa menyusun shalat jamaah lebih leluasa. Bagi saya, kekurangan ini adalah berkah. Waktu shalat jamaah adalah waktu yang paling tepat bagi kami sekeluarga untuk memperbaiki misi dan tujuan bersama. Karena seiring dengan berjalannya waktu, adalah suatu kemungkinan bahwa arah, tujuan dan misi sebuah keluarga akan mengalami pergeseran. Tujuan indah keluarga idaman yang menjadi bayangan semula ketika membangun keluarga, menjadi berubah dengan seiring perjalanan kehidupan berkeluarga. Karenanya, memberika

60 Pintu Pahala dan Pelebur Dosa

Seri : Motivasi Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya. Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 1. TAUBAT "Barang siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" (HR. Muslim, No. 2703.) "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ke tenggorokan" . 2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk

Doa, Proposal Pengubah Jalan Hidup Manusia

Image
Seri : Hikmah Manusia hidup dalam keterbatasan. Hal inilah yang kemudian mengilhami mereka untuk menciptakan pernyataan bahwa "tidak ada manusia yang sempurna". Dalam keterpurukan hidup dan kesempitan hati, sering kali mereka akhirnya sampai pada di titik nadir dan bernafas dalam pasrah. Kesempatan inilah yang  kemudian mengilhami manusia untuk sekejap menengadahkan tangan memohon kepada yang Maha kuasa atas segala sesuatu. Semua terukir indah dalam lantunan doa yang dipanjatkan, dengan harapan bahwa kesulitan dapat terangkat dan beban hidup dapat berkurang. Disinilah pula terletak pembuktian nyata betapa Allah sangat mengasihi dan Maha Kuasa atas para hambanya. Allah Subhanahu Wata'ala tidak akan pernah repot ataupun menolak segala keluh kesah mereka. Bahkan Allah Sang Maha Pengasih pun marah ketika manusia tidak meminta.   Doa yang kita panjatkan adalah bentuk nyata pengakuan dengan rendah hati bahwa Allah 'Azza wa Jalla adalah Maha

Temukan Alquran, Kemudian Mimpi Lihat Surga...Muntero Pun Putuskan Bersyahadat

Seri : Mualaf REPUBLIKA.CO.ID , JAKARTA - Mualin Muntero terlahir dari keluarga Katolik yang taat. Pria kelahiran Timor Leste ini sangat rajin beribadah, sejak usia masih belia. Saat berusia 8 tahun, secara tidak sengaja dia menemukan sebuah buku bertuliskan bahasa yang tak dipahaminya -- bahasa Arab -- saat hendak pulang dari gereja. Itulah momen perjumpaan pertama Montero dengan Islam. "Saya tak tahu buku apa yang saya temukan ini, buku ini bertulisan Arab di sertai sebuah tulisan latin. Akan tetapi ada dorongan untuk membawa pulang buku tersebut," ungkapnya kepada republika.co.id , beberapa waktu lalu. Meski tak tahu buku apa yang ia temukan, rasa penasaran sangat bergejolak di dalam hatinya. Dia pun menanyakan buku tersebut kepada kakaknya. Kebetulan waktu itu kakaknya baru pulang dari Makassar (saat itu ia tinggal di pinggiran Dili, Tomor Leste sekarang). "Saya hanya mendapatkan jawaban bahwa buku tersebut merupakan bukunya orang Islam," ujarnya.

Bercita-cita Miliki 15 Anak, Demi Palestina

Image
Seri : Kisah Teladan    

Tidurnya Rasulullah SAW

Seri : Akhlak Beliau SAW tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam. (Mutafaq 'Alaih) Nabi SAW jika mau tidur berdoa, " Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa" (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa," Alhamdulillahillaji ahyana ba'da maa ama tanaa wa ilayhinnusur." (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali." (HR. Muslim) Setiap malam apabila Rasulullah hendak tidur, beliau meletakkan telapak tangan kanan di bawah pipi sebelah kanan, kemudian berdoa, "Rabbiqiniy adzaabaka yawma tab'atsu 'ibaadaka." (Rabbi, peliharalah diriku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu). (HR. Tirmidzi, ia berkata hadits hasan sahih) Setiap malam menjelang tidur, Rasulullah SAW menyatukan kedua telapak tangannya lantas meniup didalamnya dan membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Selanjutnya kedua telapak tangan itu diusapkannya