Posts

Showing posts from November, 2009

Ruh Ibadah

Image
By KH Didin Hafidhuddin Muhammad Al-Ghazali dalam bukunya Akhlak Seorang Muslim (1983: 5-6) menyatakan bahwa meskipun ibadah-ibadah yang diperintahkan ajaran Islam sangat bervariasi cara dan bentuknya, seperti misalnya shalat yang menekankan pada aspek ucapan dan perbuatan; ibadah zakat tekanannya pada pengeluaran sebagian harta yang dimiliki; ibadah shaum (puasa) pada upaya untuk menahan diri (imsak) dari makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari selama satu bulan penuh; ibadah umrah dan haji tekanannya pada kekuatan fisik dan kekuatan harta (isthitha'ah), namun ibadah-ibadah tersebut memiliki ruh dan napas yang sama. Yakni, terbentuknya akhlak yang mulia dalam kehidupan seorang Muslim. Akhlak mulia itu tercermin terutama setelah yang bersangkutan melakukan kegiatan-kegiatan ibadah tersebut. Seorang Muslim yang shalatnya khusyuk, di samping ketika melaksanakannya tepat dan benar, juga setelah shalat orang tersebut b

Bila hari 'Ied jatuh Hari Jum'at

Banyak yang menanyakan bagaimana jika Hari Raya atau Idul Adha jatuh pada hari Jum'at, apakah shalat Jum'atnya gugur karena telah melaksanakan shalat 'ied? Mudah-mudahan penjelasan berikut dapat menjawab hal ini.[1] Apabila hari raya Idul Fithri atau Idul Adha bertepatan dengan hari Jum'at, apakah shalat Jum'at menjadi gugur karena telah melaksanakan shalat 'ied? Untuk masalah ini para ulama memiliki dua pendapat. Pendapat Pertama: Orang yang melaksanakan shalat 'ied tetap wajib melaksanakan shalat Jum'at. Inilah pendapat kebanyakan pakar fikih. Akan tetapi ulama Syafi'iyah menggugurkan kewajiban ini bagi orang yang nomaden (al bawadiy). Dalil dari pendapat ini adalah: Pertama: Keumuman firman Allah Ta'ala, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ "Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegerala

Amalan Sunnah di Bulan Zulhijjah

Sepuluh hari pertama dari bulan dzulhijjah memang hari-hari yang penuh dengan keutamaan dan keberkahan, sebagaimana firman Allah swt : وَالْفَجْرِ ﴿١﴾ وَلَيَالٍ عَشْرٍ ﴿٢﴾ Artinya : "demi fajar. Dan malam yang sepuluh." (QS. Al Fajr : 1- 2) Para ulama baik yang terdahulu maupun belakangan bersepakat bahwa makna dari malam yang sepuluh itu adalah di bulan dzulhijjah, demikian pula pendapat dari Ibnu Abbas. Hal itu juga ditegaskan oleh Rasulullah saw bahwa dianjurkan bagi setiap muslim untuk memperbanyak amal-amal saleh dan ketaatan di hari-hari awal dari dzulhijjah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa beliau saw bersabda," ,"Tidaklah ada hari-hari yang beramal shaleh didalamnya lebih dicintai Allah dari pada hari-hari ini—yaitu sepuluh hari—para sahabat bertanya,"Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah? Beliau saw menjawab,"tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan harta lalu orang itu tidak kembali de

Yudi Mulyana: Hidayah di Ujung Fajar

Image
Yudi Mulyana: Hidayah di Ujung Fajar By Republika Newsroom Sejak memeluk Islam, ia ingin bertemu ketiga anaknya yang dibawa pergi keluarganya. Suara azan Subuh menyayat-nyayat hati Yudi Mulyana, pendeta yang juga staf pengajar agama Kristen di sebuah sekolah dasar di Cirebon, pagi itu. Jantungnya berdegup kencang. Ia limbung dan roboh. ''Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya pagi itu,'' ujarnya sambil menceritakan kejadian di pengujung Agustus 2008. Padahal, ia memang terbiasa bangun pagi, berbarengan Subuh. Melakukan doa pagi dan membaca Alkitab adalah aktivitas rutinnya membuka hari.Namun pagi itu, ia seolah lumpuh. Meski panik, ia mencoba tenang. Yudi membuat banyak asumsi untuk menghibur diri. Namun, tak satu pun mampu menolongnya. Hatinya menjadi tenang setelah membuka saluran televisi menyaksikan acara zikir yang dipimpin oleh Ustaz Arifin Ilham. Ia berkomat-kamit mengikuti zikir yang dibacakan jamaah Arifin di layar televisi. ''Tuhan, apa yang

ANDA INGIN SEMBUH? BERSEDEKAHLAH!

ANDA INGIN SEMBUH? BERSEDEKAHLAH! Pada zaman ini berbagai penyakit semakin menyebar dan banyak macamnya. Bahkan beberapa penyakit tidak bisa ditangani oleh dokter dan belum ditemukan obatnya, seperti Aids (HIV) dan semisalnya, meskipun sebenarnya obat penyakit tersebut ada. Allah Ta'ala tidak menciptakan suatu penyakit, melainkan ada obatnya. Namun obat tersebut belum diketahui, karena suatu hikmah tertentu yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala. Salah satu penyebab utama banyaknya penyakit adalah merebaknya kemaksiatan yang dilakukan dengan terang-terangan tanpa malu. Kemaksiatan yang menyebar di tengah masyarakat dapat membinasakan mereka. Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri". (QS. asy-Syura: 30). Di antara hikmah penyakit yang diderita seorang hamba adalah sebagai ujian dari Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya. Dunia merupakan tempat berseminya berbagai musibah, kesedih

Membelanjakan Harta Pada Jalan Allah

Membelanjakan Harta Pada Jalan Allah PKPU Online Oleh: Rama Arjuna Islam merupakan agama sempurna yang diturunkan oleh Allah SWT yang Maha Bijaksana kepada Nabi Muhammad SAW yang didalamnya terdapat segala aspek kehidupan, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya ( habluminallah ) dan hubungan sesama manusia ( hablumminannas ). Didalam Alquran dan Sunnah diterangkan bahwa harta kekayaan dan segala keperluan hidup adalah amanah yang dipertanggungjawabkan kepada seluruh umat manusia supaya dipelihara dan digunakan dijalan Allah SWT. Dengan harta dan kemewahan hidup dunia, manusia boleh hidup bahagia dan dengan harta juga manusia menjadi lupa daratan. Terkadang dengan harta juga manusia dapat menjadi hamba orang lain. Allah SWT telah menyediakan kemudahan dengan menjadikan bumi dan langit serta isinya, begitu juga menjadikan laut dan daratan bagi kemakmuran dan kemudahan serta kemaslahatan untuk hambanya. Justru itu Islam telah menggariskan didalam Al−Quran dan Sunnah bagaimana mencari

Keutamaan Akhlak

By Republika Newsroom "Muslim yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya." (HR Tirmidzi dan Ahmad).Hadis ini mengungkapkan hal yang sangat penting dalam Islam, yaitu akhlak. Selain masalah tauhid dan syariat, akhlak memiliki porsi pembahasan yang sangat luas. Secara etimotogi akhlak terambil dari akar kata khuluk yang berarti tabiat, muruah, kebiasaan, fitrah, atau naluri. Sedangkan secara syar'i , seperti diungkapkan Imam Al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu yang menggambarkan perilaku seseorang yang terdapat dalam jiwa yang baik, yang darinya keluar perbuatan secara mudah dan otomatis tanpa terpikir sebelumnya. Jika sumber perilaku itu didasari oleh perbuatan yang baik dan mulia, yang dapat dibenarkan oleh akal dan syariat, maka ia dinamakan akhlak yang mulia. Namun, jika sebaliknya, maka ia dinamakan akhlak yang tercela. Abu Hurairah ra. mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah SAW pernah ditanya tentang kriteria orang yang akan masuk syurga. Beliau menjaw

Perubahan Dahsyat

Perubahan Dahsyat oleh M. Arif As-Salman Rabu, 11/11/2009 07:35 WIB "Saya ingin berubah. Saya ingin sukses di dunia dan di akhirat. Saya ingin berubah, saya ingin kembali ke jalan Allah Swt. Saya ingin bertobat dengan sebenarnya. Saya ingin menjadi seorang hamba Allah yang dicintai-Nya. Saya ingin jadi seorang anak yang berbakti. Saya ingin menghabiskan sisa umur saya untuk beribadah, dakwah, dan mengabdi pada Islam dan kaum muslimin. Saya ingin habiskan sisa waktu saya di Mesir untuk belajar dengan sungguh-sungguh, dengan mendatangi kuliah, majlis-majlis ilmu, membaca buku, menghafal al-Qur`an, hadits-hadits, bergaul erat dengan  masyaikh." "Saya ingin berubah, mau tunggu sampai kapan lagi, saya tidak tahu kapan dan dimana saya akan mati. Saya ingin berubah. Saya telah tertinggal jauh dari teman-teman saya." "Saya yakin, sebenarnya saya bisa sukses, saya bisa meraih cumlaude. Saya bisa hafal al-Qur`an, menguasai bahasa arab dan berbagai ilmu agama. Saya haru

Keteladanan Nabi Ibrahim

Ibrahim Dan Raja An-Namrud "Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: 'Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,' orang itu berkata: 'Saya dapat menghidupkan dan mematikan.' Ibrahim berkata: 'Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat.' Lalu, terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim." Menurut ulama tafsir dan nasab, raja itu adalah Raja An-Namrud bin Kan'an, penguasa Babil. menurut As-Sudy, "Debat ini terjadi antara Ibrahim dan Raja Namrud setelah Ibrahim selamat dari upaya pembunuhan dibakar api." Zaid bin Aslam berpendapat, "Ibrahim diutus pada raja yang diktator tersebut, memerintahkan agar beriman kepada Allah. Berkali-kali diseru agar beriman, tetapi terus menolak. Kemudian menantang Ibrahim

Penggabungan Aqiqah dengan Kurban

Seri : Tanya Jawab Ustadz Menjawab bersama Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Penggabungan Aqiqah dengan Kurban Senin, 02/11/2009 14:57 WIB Assalamu'alaikum ustaz,  Saya ada 2 pertanyaan: 1. Pada 'idul adha yang akan datang, saya akan melaksanakan aqikah anak saya (laki-laki) juga anak saudara saya (laki-laki), lalu jumlah kambingnya empat ekor, rencana akan saya tambah tiga ekor kambing lagi utk kurban agar menjadi 7 ekor (setara dgn seekor sapi). Bagaimana hukumnya kalau saya gabungkan 'aqikah ini dengan kurban, dan saya ganti 7 ekor kambing tadi menjadi seekor sapi? 2. Saya menyaksikan banyak masyarakat kita yang dalam pelaksanaan berkurban membentuk panitia, nah,, panitia itu mengambil daging kurban untuk dimasak dan dimakan oleh semua panitia yang bekerja yang jumlahnya juga banyak. Kadang daging yang diambil mencapai 25kg lebih, setelah itu juga panitia mendapat jatah sendiri-sendiri dari daging mentah kurban. Bagaimana persoalan ini dalam hukum Islam. Abu Syarif Jawaban Waa

Mengenai Ibadah Korban

Qurban dalam bahasa Arab artinya dekat, ibadah qurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah qurban disebut juga "udzhiyah" artinya hewan yang disembelih sebagai qurban. Ibadah qurban disinggung oleh al-Qur'an surah al-Kauthar "Maka dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan menyembelihlah". Keutamaan qurban dijelaskan oleh sebuah hadist A'isyah, Rasulullah s.a.w. bersabda "Sabaik-baik amal bani adam bagi Allah di hari iedul adha adalah menyembelih qurban. Di hari kiamat hewan-hewan qurban tersebut menyertai bani adam dengan tanduk-tanduknya, tulang-tulang dan bulunya, darah hewan tersebut diterima oleh Allah sebelum menetes ke bumi dan akan membersihkan mereka yang melakukannya" (H.R. Tirmizi, Ibnu Majah). Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah menyembelih dua ekor domba putih bertanduk, beliau meletakkan kakinya di dekat leher hewan tersebut lalu membaca basmalah dan bertakbir dan menyembelihnya" (H.

Kenali Ibadah QURBAN

Sejarah Diisyaratkan Qurban Mendengar kata "Qurban" tentunya sudah tidak asing lagi bagi siapa saja yang mendengarnya termasuk saya. Tetapi mungkin banyak diantara kita dan kebanyakan yang masih samar akan makna tujuan dan hukumnya dalam berqurban itu sendiri, pun termasuk awal sejarah pertama kali diisyaratkannya untuk berqurban. Kata qurban dan penjelasanya tentang berqurban itu sendiri pernah saya peroleh di bangku sekolah dulu dan untuk merefreshkan kembali makna dari esensinya berqurban, saya mencoba merangkum dan mengutipnya dari beberapa sumber, agar kita bisa melaksanakan ibadah besar ini dengan disertai ilmu. Setelah kita beribadah puasa Sunnat dihari-hari sepuluhan pertama yaitu dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai dengan tanggal 9 Dzulhijjah 1429 H. Pada tanggal 10 Dzulhijjah atau tanggal 8 Desember 2008 M kita merayakan hari raya Idhul Adha atau Idhul Qurban. Kata qurban itu sendiri berasal dari kata qoroba, yang artinya mendekatkan diri. Jadi yang dimaksud dengan qu

Tantangan Iman

"Wahai manusia, siapakah makhluk Allah yang imannya paling menakjubkan (man a'jabul khalqi imanan)?" Demikian pertanyaan Nabi Muhammad kepada sahabatnya di suatu pagi.  Para sahabat langsung menjawab, "Malaikat!". Nabi menukas, "Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?" Sahabat menjawab lagi, "kalau begitu, para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!" "Bagaimana para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka," sahut Nabi. Untuk ketiga kalinya, sahabat mencoba memberikan jawaban, "kalau begitu, sahabat-sahabatmu ya Rasul." Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, "Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan." Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, "Orang yang imannya paling menakjubkan adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka tidak melihatku. Mereka benarkan

Jadilah Seperti Kopi

Seri : Motivasi Jadilah Seperti Kopi Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru. Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan k

JANGAN PERNAH BERHENTI....

Bismillah... Hidup terus berjalan seiring dengan bertambahnya usia. Setiap dimensi kehidupan telah dan akan dilalui, yang kemudian akan bermuara pada kembalinya diri kepada Sang Pemilik Kehidupan. Sedih, kesal, penat, bosan, marah, emosi dan sebagainya adalah sisi lain dari indahnya hidup. Ketika manusia mau menikmati kesenangan hidup, maka ia pun harus berani menghadapi sisi lain dari kehidupan. Adalah fitrah manusia, ketika Allah memberinya ujian maka perasaan kesal, marah, emosi, mudah mengeluh muncul dalam diri. Semua manusia akan merasakan hal yang sama, yang membedakan adalah penyikapan terhadap ujian perasaan tersebut . Ada , bahkan mungkin banyak yang menjadikan marah dan emosi sebagai masinis dalam dirinya, mempermainkan fluktuasi keimanan, sehingga akan berujung pada kesia-sian yang berkepanjangan dan kerugian yang banyak. Masalah tidak akan begitu saja berlalu dan selesai dengan emosi, marah dan keluhan. Disisi lain, tidak akan ada amalan yang di dapat ketika hal tersebut m