Posts

Showing posts from August, 2010

Hutang Puasa Ramadan Belum Lunas

Seri : Fiqih Puasa / 18 Sya'ban 1431 H bersama Ust. Sigit Pranowo, Lc. al-Hafidz Assalammu'alaikum ustadz Saya mempunyai hutang puasa ramadan yang jumlahnya lebih dari 20 hari, tidak mungkin saya bayar sebelum bulan ramadan tiba. Bagaimana saya membayarnya? apakah boleh setelah ramadhan nanti? atau ada kafaratnya? Terimakasih ustad. mohon jawabannya IDH Jawaban Waalaikumussalam Wr Wb Diwajibkan bagi seorang yang memiliki utang puasa untuk segera menggantinya (qodho) sebagaimana firman Allah swt : أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ Artinya : "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain." (QS. Al Baqoroh : 184) Dengan demikian diwajibkan bagi anda mengganti (qodho) puasa hari-hari yang anda tinggalkan tersebut hin

Hukum Melaksanakan Shalat Witir Dua Kali dalam Semalam

Seri : Fiqih Shalat bersama Ustadz Sigit Pranowo, Lc. al-Hafidz Assalamu'alaikum wr wb.. Salam ustad, semoga selalu diberkahi Allah swt. Pada saat shalat tarawih dalam bulan ramadhan, biasanya diikuti dengan shalat witir, pertanyaannya bagaimana jika malamnya atau sebelum sahur saya melakukan shalat tahajud lagi? padahal shalat witir adalah penutup shalat. Saya juga pernah dengar kalau ingin shalat tahajud lagi, witirnya harus digenapkan terlebih dahulu, itu bagaimana? dan apa niat shalatnya? Terima kasih ustad.. Jazakallah khairan Ridho Ridho Jawaban Waalaikumussalam Wr Wb Saudara Ridho yang dimuliakan Allah swt Permasalahan seperti ini kerap kali ditanyakan sebagian kaum muslimin. Hal demikian didasarkan pada riwayat Tirmidzi dari Qais bin Thalq bin Ali dari ayahnya dia berkata, saya mendengar Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada dua kali witir dalam satu malam." Juga apa yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar

Amal-amal Selama Di Bulan Ramadhan

Ramadhan punya makna tersendiri di hati umat Islam. Bulan ini adalah bulan rihlah ruhaniyah (wisata rohani). Umat Islam melepas belenggu materialisme dunia dengan menghidupkan dunia ruhiyah. Sebulan penuh umat Islam menjalani proses tadzkiyatun nafs (pembersihan jiwa). Sebulan penuh umat Islam melakukan riyadhatur ruhiyah (olah rohani). Sebulan penuh umat Islam bagai ulat dalam kepompong Ramadhan. Diharapkan di akhir Ramadhan kondisi rohani mereka secantik kupu-kupu. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [QS. Al-Baqarah (2): 183] Amal-amal apa saja yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan agar kita bisa memperoleh derajat takwa? 1. Berpuasa ( Shiyam ) Amal yang utama di bulan Ramadhan tentu saja berpuasa. Hal ini diperintahkan Allah swt. dalam Al-Quran surat Al-Baqarah (2) ayat 183-187. Karena itu, agar puasa kita tidak sia-sia, perdalamlah wawasan kita tentang puasa yang benar dengan me

Kesalahan-Kesalahan dalam Menjalani Puasa Ramadlan

Seri : Fiqih Sunnah Ramadhan Oleh Ustadz Budi Prasetyo Pengajar di Ponpes AsSalam Pabelan, Surakarta Bulan Ramadlan adalah bulan untuk menggiatkan kaum muslimin dengan ibadah. Di dalam bulan itu digelar berbagai macam ibadah, mupai dari puasa sebagai aktifitas utamanya, qiyamul lail, tilawah al-Qur'an, Shadaqah, dzikir, berdo'a, istighfar, memohon dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam sorga. Orang yang mampu menjaga waktunya, baik di siang hari maupun di malam hari, niscaya ia akan mendapatkan keberuntungan yang besar. Namun perlu diingat, bahwa amal yang diterima oleh Allah harus memenuhi dua syarat, yaitu benar secara syara' dan ikhlas. Jika bulan Ramadlan diisi dengan berbagai ibadah dengan memenuhi kedua syarat tersebut, alangkah banyaknya pahala yang bisa dikumpulkan. Untuk mendapatkan kemenangan besar di bulan Ramadlan, maka hendaklah setiap muslim membekali diri dengan pengetahuan tentang amal di bulan ini. Harus mempelajari tentang syarat, rukun dan

Fw: [ Annahl ] 6 Keutamaan Bulan Ramadhan

Image
Seri : Ramadhan 1431 H         ilustrasi Oleh Hj Yuyu Yuhanah Ramadhan adalah bulan berkah, bulan sejuta hikmah, dan bulan kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Pendek kata, beruntunglah orang-orang yang bertemu dengan Ramadhan dan bisa berbuat kebajikan di dalamnya. Kemuliaan dan keberkahan Ramadhan telah disampaikan oleh Allah dan Rasul-Nya. "Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunah. Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70 kewajiban. Ramadhan merupakan bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga. Ramadhan merupakan bulan santunan, bulan yang di mana Allah melapangkan rezeki setiap hamba-Nya. Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa

Adab Menjalankan Ibadah Puasa

Image
Seri : Akhlak        Buka puasa bersama REPUBLIKA.CO.ID , JAKARTA--Puasa merupakan salah satu ibadah yang paling utama dan agung. Shaum merupakan sarana untuk mendekatkan seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Terlebih, puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Ibadah yang satu ini memiliki pahala yang sangat besar di sisi Allah SWT. Menurut Syekh Abdul Azis bin Fathi asSayyid Nada, dalam kitab Mausuu'atul Aadaab al-Islamiyah, keutamaan dan ke agungan ibadah puasa itu bisa diraih ma nakala seorang Muslim menjalankannya dengan cara yang disyariatkan dan memperhatikan adab-adabnya. Berikut ini adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim ketika berpuasa: Pertama , niat yang baik. Menurut Syekh Sayyid Nada, hendaklah orang yang berpuasa berniat untuk mencari ridha Allah SWT, serta mencari pahala dan balasan yang dijanjikan atas orang yang berpuasa. "Di samping itu, ia pun berniat untuk melaksanakan hak Allah yang diwajibkan atasnya jika

Sepuluh Kiat Agar Puasa Tidak Didompleng Setan

Image
Seri : Tips - Tips Ramadhan   Secara nilai, puasa merupakan benteng yang Allah anugerahkan kepada hamba-hambaNya dari segala godaan setan berjenis jin dan manusia. Tapi, yang namanya setan, justru dalam pelaksanaan ibadahlah mereka lebih gencar melancarkan godaan kepada manusia. Setidaknya, puasa bisa menjadi cacat. Ada sepuluh kiat agar puasa yang kita lakukan bisa terus bernilai dan tidak cacat. Yaitu: Satu , pertahankan niat semata-mata karena Allah swt. Inilah dasar seberapa bagus kualitas ibada puasa seseorang. Kalau niat sudah melenceng, nilai ibadah menjadi rusak. Untuk itu, persoalan niat yang hanya Allah dan si orang itu sendiri yang tahu, harus benar-benar dijaga kemurniannya. Jangan pernah terpengaruh dengan celaan, apalagi pujian. Baik datangnya serius, atau main-main. Biasanya, setan akan membisikkan dengan lembut ke hati kita ketika kita berusaha penuh menjaga nilai puasa kita. Setan berbisik, sepertinya hanya Anda seorang di tempat ini yang puasanya paling bag

Kendalikan Nafsu, Itu Jalan Ke Surga

Seri : Akhlaq dakwatuna.com – Setiap kali kita berbiacara tentang puasa selalu kita teringat tentang pengendalian nafsu. Sebab puasa adalah ibadah mengendalikan nafsu. Dalam Al Qur'an masalah pengendalian nafsu adalah masalah penting. Dan bahkan Allah swt. menegaskan bahwa mengendalikan nafsu adalah jalan ke surga. Dalam surah An Nazi'at:40-41 Allah berfirman: Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya). Ayat ini menunjukkan beberapa makna: Pertama, bahwa setiap manusia dihadapkan kepada dua kekuatan yang saling tarik-menarik: kekuatan takut kepada Allah dan kekuatan hawa nafsu . Bila takutnya kepada Allah lebih kuat, maka ia akan mengendalikan nafsunya. Begitu nafsu dikendalikan, syetan tidak berdaya menggodanya. Ketika syetan tidak berdaya, maka amalnya akan selalu baik. Karena itu dalam bulan Ramadhan kita menyaksikan masjid-masjid penuh, siang maupu

Fw: [ Annahl ] Keluarga Bersama Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

Seri : Keluarga Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, " (Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Oleh karena itu, siapa saja diantara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, wajib baginya berpuasa " (QS Al Baqarah : 185) Ada hikmah yang Allah swt selipkan dalam menurunkan Al Qur'an sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Firman-Nya, " Berkatalah orang-orang kafir, 'Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?' Demikian itu supaya Kami perkuat batinmu dengannya dan Kami bacakannya secara tartil (teratur dan benar). Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan paling baik penjelasannya " (QS Al Furqan : 32-33) Keutamaan membaca Al

Sehari Bersama Al-Qur’an (Ramadhan)

Seri : Tsaqofah & Motivasi " (Yaitu) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) ." [QS. Al-Baqarah : 185] Dari ayat diatas dapat diambil banyak pelajaran. Diantaranya adalah bahwa Allah SWT berkenan menurunkan Kitab yang mulia pada bulan yang mulia dan dengan tujuan yang sangat mulia. Al-Qur'an bukan buku cerita, meskipun di dalamnya terdapat banyak cerita. Ia juga bukan buku sastra, meskipun keindahan bahasanya tidak tertandingi oleh ahli bahasa manapun. Ia juga bukan buku sains, meskipun di dalamnya terdapat banyak ayat yang berbicara tentang ilmu pengetahuan. Ayat di atas menjelaskan tiga fungsi diturunkannya Al-Qur'an , yaitu : Petunjuk bagi semua manusia dalam menjalani hidupnya agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Penjelas dan argumen yang kuat bagi orang yang memahami dan mengkajinya. Pedoman un

Mengatasi Bau Mulut Tak Sedap Saat Puasa

  Masalah bau mulut yang tidak sedap  kerap melanda orang yang  tengah berpuasa. Alhasil, krisis  percaya diri pun mulai muncul dan  membuat orang malah puasa bicara.  Meski bau mulut orang berpuasa  diumpamakan bagaikan  harumnya bunga kasturi di surga  kelak,namun jangan sampai kita  menzalimi orang lain saat berbicara  dengan bau tak sedap dari  mulut.  Sebenarnya, pada saat berpuasa  seseorang akan mengalami  penurunan produksi air liur sehingga  mengalami kekeringan  mulut atau biasa disebut xerostomia.  Penurunan produksi air liur  ini menyebabkan pasokan oksigen  ke dalam mulut menjadi berkurang  sehingga bakteri anaerob berkembang  biak dan sekaligus memecahkan  asam amino di dalam air  ludah. Hal ini menyebabkan terlepasnya  zat sulfur yang mengakibatkan  menurunnya kesegaran  mulut. Karena bakteri dalam mulut  menjadi lebih banyak, maka  muncullah problem bau mulut.  Sebenarnya halitosis atau bau  mulut, penyebabnya 80% berasal  dari rongga mulut dan 20% karena  masalah pen

Bahagia saat melewati sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

Seri : Motivasi   Nabi saw bersabda: تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ "Gapailah lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan" (Bukhari) Dari Aisyah ra berkata: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ "Adalah Rasulullah saw apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. " (Bukhari dan Muslim). Saat sepuluh malam terakhir merupakan malam-macam puncak Ramadhan, pada malam-malam dan hari-hari tersebut merupakan waktu yang tiada terbilang limpahan rahmat dan karunia yang disediakan oleh Allah SWT. Oleh karena itulah Rasulullah saw tidak mau ketinggalan memanfaatkan malam-malamnya dengan mengencangkan ikat pinggangnya dengan menjauhi istri-istrinya untuk mengisinya dengan ibadah. Bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat

Alasan 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Qur'an

Seri : Tanya Jawab bersama Ustadz Sigit Pranowo, Lc. al-Hafidz   Assalamu'alaikum ustazd.... Sejauh yg saya ketahui sejak dulu, bahwa Al Qur'an diturunkan pada Bulan Ramadhan yaitu pada malam Lailatul Qadar.  Rasul SAW pernah bersabda bahwa malam lailatul Qadar itu adanya pada 10 malam terakhir Bulan Ramadhan yaitu  malam-malam ganjil. Yang ingin saya tanyakan adalah dasar apakah selama ini umat islam memperingati malam Nuzulul Qur'an itu pada 17 Ramadhan ? Atas jawaban ustazd saya ucapkan terima kasih... Abie Syifa Jawaban Waalaikumussalam Wr Wb Saudara Abie Syifa yang dimuliakan Allah swt Tentang bagaimana Al Qur'an itu diturunkan dari Lauh Mahfuzh maka ada beberapa pendapat dikalangan para ulama : 1. Al Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qodr kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Nabi saw setelah beliau diutus di Mekah dan Madinah. Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yan

Panduan I’tikaf

Image
  Seri : Fiqih Ramadhan Ilustrasi - Itikaf (inet) dakwatuna.com – Secara harfiyah, I'tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I'tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah Swt. Penggunaan kata I'tikaf di dalam Al-Qur'an terdapat pada firman Allah Swt: " Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf di dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertaqwa. " (QS 2: 187). Di dalam Islam, seseorang bisa beri'tikaf di masjid kapan saja, namun dalam konteks bulan Ramadhan, maka dalam kehidupan Rasulullah Saw, I'tikaf itu dilakukan selama sepuluh hari terakhir. Di antara rangkaian ibadah dalam bulan suci Ramadhan yang sangat dipelihara sekaligus

Zakat Fitrah

  Seri : Fiqih Zakat dakwatuna.com – Dalam kajian ini, akan dipaparkan apa itu Zakat Fitrah dan hukumnya. Selain itu akan dijelaskan mengenai siapa yang dikenakan kewajiban zakat fitrah, besarannya, waktu pembayarannya, dan kepada siapa zakat fitrah dibagikan. Ta'rif dan Hukumnya Zakat atau sedekah fitrah adalah zakat yang disebabkan datangnya Idul Fitri setelah Ramadhan. Diwajibkan pada tahun kedua hijriyah –bersamaan dengan kewajiban puasa– dan berbeda dengan zakat-zakat yang lainnya karena zakat ini wajib atas setiap orang, bukan atas kekayaan. Jumhurul ulama bersepakat bahwa zakat fitrah itu hukumnya wajib, seperti dalam hadits Ibnu Umar bahwa, "Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah dari bulan Ramadhan satu sha' kurma dan gandum atas setiap orang merdeka atau budak sahaya, laki-laki dan wanita umat Islam ini." (Al-Jama'ah). Demikianlah pendapat empat madzhab. Rasulullah saw. telah menjelaskan hikmah zakat fitrah, yaitu sebagai pe