Sambut Ramadhan Penuh Berkah




Sambut Ramadhan Penuh Berkah
Tak lama lagi, bulan yang penuh berkah—insya Allah—kembali menyapa segenap Muslim. Jelang Ramadhan, konon Rasulullah SAW kerap melakukan hal-hal spesial sebagai bentuk pemuliaan bulan tersebut. Sekalipun, Nabi adalah sosok yang taat sepanjang masa. Tak terbatas pada Ramadhan belaka.

Penghormatan Ramadhan itu sendiri, dilakukan untuk mewujudkan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah. "Katakanlah, 'Dengan karunia Allah dan rahmat- Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat- Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan'."(QS Yunus [10]: 58).

Kehadiran Ramadhan, dalam siklus tahunan seorang hamba, membantu mempercepat proses penghapusan dosa dan mempertajam spiritualitas mereka. Lantas apa sajakah perkara-perkara yang sering dilakukan oleh Rasulullah menyambut bulan suci itu?

Syekh Faishal bin Ali Al Bu'dani, dalam bukunya yang berjudul
Hakadza Kana An Nabiyy fi Ramadhan
menjelaskan, beberapa aktivitas yang dijalankan menjelang kedatangan Ramadhan.

Di antara rutinitas yang paling mencolok, antara lain, yang pertama ialah memperbanyak puasa selama Sya'ban. Hal ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari Muslim dari Aisyah RA. Rasulullah paling tampak berpuasa sunah di Sya'ban.

Ada banyak prediksi maksud di balik pelaksanaan puasa pada bulan tersebut. Puasa itu dilakukan sebagai persiapan dan pemanasan menghadapi Ramadhan. Opsi lain menyebutkan bahwa Rasulullah melakukannya untuk menemani istrinya yang mengganti puasa Ramadhan di Sya'ban.

Tetapi, menurut Ibnu Ha jar, analisis paling kuat merujuk pada hadis Usamah bin Zaid, yakni puasa Sya'ban termasuk anjuran Rasulullah. Pasalnya, amalan itu sering terlupakan.
Kegiatan yang sering dilakukan lainnya ialah memberikan kabar gembira dan memotivasi sesama. Ini bisa dilakukan dengan berbagi informasi perihal keutamaan Ramadhan.

Rasulullah juga sering menerapkannya kepada para sahabat. Misalnya saja dalam hadis riwayat Nasai. "Telah datang kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah mewajibkan atas kalian berpuasa. Pintu langit dibuka, dan pintu neraka ditutup."

Selain itu, aktivitas yang cukup mendukung untuk menyambut Ramadhan ialah mengkaji dan mendalami hal ihwal Ramadhan. Bisa meliputi keutamaan, tata cara, dan persoalan hukum fikih.

Banyak riwayat yang menggambarkan penjelasan Rasulullah atas berbagai persoalan terkait puasa. Kini, uraian tentang Ramadhan bisa diperoleh dari berbagai ragam cara. Bisa lewat majelis taklim, bacaan buku, internet, ataupun media.

Syekh Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya Aqbalta Ya Ramadhan menambahkan, dalam rangka menyambut Ramadhan, hal terpenting yang perlu ditempuh, yaitu menyiapkan mental dan spiritual. Terutama meletakkan pemahaman bahwa lewat Ramadhan, Allah akan menguji iman seseorang.

Sejauh manakah kualitas keimanannya. "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi." (QS al-Ankabuut [29]: 2).

Karena itulah, kata Syekh Al-Qarni, posisi niat sangat menentukan. Berpuasa hendaknya didasari dengan niat dan itikad beribadah. Tanpa niat, ia tak berhak atas pahala. Sangat disayangkan, sebagian orang berpuasa tanpa niat yang jelas. Mereka melakukannya atas dasar kebiasaan. Ikut-ikutan puasa, seperti orang tua, kerabat, dan tetangga. "Maka berniatlah karena Allah," tulisnya.

Syekh Al-Qarni juga menggarisba wahi agar mengisi Ramadhan dengan beribadah. Bukan malah menghabiskan hari-hari Ramadhan dengan tidur sepanjang waktu.
Ada saja kebiasaan negatif selama Ramadhan. Tidur dari bakda shubuh hingga siang, dari siang ada pula yang sampai sore menjelang berbuka. "Kesempatan ini terlalu langka untuk disia-siakan," tambahnya menegaskan.

Jelang Ramadhan, imbuh Syekh Al-Qarni, tingkatkan intensitas membaca Alquran. Ini akan sangat membantu memaksimalkan Ramadhan dengan membaca Alquran. Keutamaannya berlipat ganda. Pasalnya, di bulan inilah Kitab Suci umat Islam tersebut diturunkan.

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan menge nai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS al-Baqarah [2]: 185).
 


Comments

Popular posts from this blog

Masjid Populer Di Jerman

Mengenai Masjid Al Mukarramah

Malu Pada Subuh Mereka