Senyum, Sapa dan Salam
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan".QS. Al-Hasyr (59) : 18.
''Kamu tidak akan pernah bisa menarik simpati orang lain
dengan harta benda yang kamu miliki, tetapi kamu bisa menarik simpati orang
lain dengan wajah ceria (senyum) dan dengan akhlak yang baik.'' (HR Abu Yu'la
dan Al-Baihaqi).
Setiap orang mempunyai bibir. Akan tetapi, tidak setiap orang bisa dan biasa untuk
tersenyum. Senyum memiliki dampak yang beragam. Coba bayangkan jika kita
melihat teman yang biasanya tersenyum, tetapi kemudian senyum itu tak tampak
lagi di bibirnya. Tentu kita akan bertanya-tanya ada apa.
Sementara dengan senyuman, akan membuat orang lain merasa senang, aman, tenteram, nyaman,
dan damai. Senyum memang begitu dahsyat. Ada yang karena senyuman, orang
menjadi teriris hatinya. Inilah yang disebut dengan senyuman sinis. Ada pula
senyuman yang membuat orang yang melihatnya menjadi mabuk kepayang hingga
terjerumus ke lembah maksiat. Inilah senyuman menggoda yang ditebar para lelaki
dan wanita penggoda. Senyum sejenis ini tentu akan membawa bencana karena bisa
menyebabkan orang melanggar larangan Allah SWT.
Ada juga senyum yang membuat hati kita bergetar melihatnya. Itulah senyum ketabahan
dari seorang hamba yang ikhlas menerima ujian Allah SWT. Ada lagi senyum
ketegaran. Inilah senyuman dari orang yang tegar dalam menerima ujian, baik itu
berupa bencana alam maupun kepahitan hidup. Selain itu, ada juga senyum yang
penuh dengan ketulusan. Senyum ini membuat orang yang melihatnya ikut
berbahagia.
Di antara manfaat senyum adalah menambah daya tarik. Orang yang murah senyum
kepada sesama akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebab, senyum yang
berangkat dari ketulusan hati merupakan sedekah. ''Senyummu terhadap saudaramu
adalah kebajikan.'' (HR At-Tirmidzi).
Begitulah dahsyatnya dampak dari sebuah senyuman yang mempunyai banyak arti.
Sampai-sampai Rasulullah SAW menegaskan hal tersebut dalam hadisnya.
Pernah suatu ketika Rasulullah SAW terlihat berwajah masam ketika seorang pemuda lewat
di hadapannya dengan rambut yang acak-acakan. Karena merasa diperhatikan,
pemuda itu bertanya-tanya dalam hati.
Apakah gerangan yang membuat Rasulullah SAW bermuka masam
padanya? Ternyata, rambutnya yang acak-acakan itulah yang menjadi penyebabnya.
Ketika pemuda itu lewat kembali di depan Rasulullah SAW dengan penampilan yang
lebih menarik, maka Rasulullah SAW mengembangkan senyumnya. Itulah senyum
Rasulullah SAW kepada umatnya. Lalu, sudahkah kita menjadikan senyum sebagai
modal utama dalam mendakwahkan Islam di muka bumi ini?
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki
dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang
sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar". QS. Al-Ahzab
(33) : 35,
Wahai saudaraku, Mari kita sampaikan yang hak dengan senyum, sapa dan salam
penghormatan.
Semoga sebagai nasehat untuk kita semua.
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan".QS. Al-Hasyr (59) : 18.
''Kamu tidak akan pernah bisa menarik simpati orang lain
dengan harta benda yang kamu miliki, tetapi kamu bisa menarik simpati orang
lain dengan wajah ceria (senyum) dan dengan akhlak yang baik.'' (HR Abu Yu'la
dan Al-Baihaqi).
Setiap orang mempunyai bibir. Akan tetapi, tidak setiap orang bisa dan biasa untuk
tersenyum. Senyum memiliki dampak yang beragam. Coba bayangkan jika kita
melihat teman yang biasanya tersenyum, tetapi kemudian senyum itu tak tampak
lagi di bibirnya. Tentu kita akan bertanya-tanya ada apa.
Sementara dengan senyuman, akan membuat orang lain merasa senang, aman, tenteram, nyaman,
dan damai. Senyum memang begitu dahsyat. Ada yang karena senyuman, orang
menjadi teriris hatinya. Inilah yang disebut dengan senyuman sinis. Ada pula
senyuman yang membuat orang yang melihatnya menjadi mabuk kepayang hingga
terjerumus ke lembah maksiat. Inilah senyuman menggoda yang ditebar para lelaki
dan wanita penggoda. Senyum sejenis ini tentu akan membawa bencana karena bisa
menyebabkan orang melanggar larangan Allah SWT.
Ada juga senyum yang membuat hati kita bergetar melihatnya. Itulah senyum ketabahan
dari seorang hamba yang ikhlas menerima ujian Allah SWT. Ada lagi senyum
ketegaran. Inilah senyuman dari orang yang tegar dalam menerima ujian, baik itu
berupa bencana alam maupun kepahitan hidup. Selain itu, ada juga senyum yang
penuh dengan ketulusan. Senyum ini membuat orang yang melihatnya ikut
berbahagia.
Di antara manfaat senyum adalah menambah daya tarik. Orang yang murah senyum
kepada sesama akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sebab, senyum yang
berangkat dari ketulusan hati merupakan sedekah. ''Senyummu terhadap saudaramu
adalah kebajikan.'' (HR At-Tirmidzi).
Begitulah dahsyatnya dampak dari sebuah senyuman yang mempunyai banyak arti.
Sampai-sampai Rasulullah SAW menegaskan hal tersebut dalam hadisnya.
Pernah suatu ketika Rasulullah SAW terlihat berwajah masam ketika seorang pemuda lewat
di hadapannya dengan rambut yang acak-acakan. Karena merasa diperhatikan,
pemuda itu bertanya-tanya dalam hati.
Apakah gerangan yang membuat Rasulullah SAW bermuka masam
padanya? Ternyata, rambutnya yang acak-acakan itulah yang menjadi penyebabnya.
Ketika pemuda itu lewat kembali di depan Rasulullah SAW dengan penampilan yang
lebih menarik, maka Rasulullah SAW mengembangkan senyumnya. Itulah senyum
Rasulullah SAW kepada umatnya. Lalu, sudahkah kita menjadikan senyum sebagai
modal utama dalam mendakwahkan Islam di muka bumi ini?
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki
dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang
sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar". QS. Al-Ahzab
(33) : 35,
Wahai saudaraku, Mari kita sampaikan yang hak dengan senyum, sapa dan salam
penghormatan.
Semoga sebagai nasehat untuk kita semua.
Comments
Post a Comment