TAFSIR SURAT YAASIN AYAT 1-2


๐Ÿ“– Ayat Ke-1 Surat Yaasin

๐Ÿ‘ˆ ูŠุณ

โœ… Kata Yaasiin adalah gabungan huruf yaโ€™ dan sin dalam abjad Arab. Sama seperti beberapa awalan dalam surat lain yang diawali dengan gabungan beberapa huruf yang terpotong, seperti ุงู„ู… , ุญู…, ูƒู‡ูŠุนุต dan semisalnya.

๐ŸŽ Pendapat yang rajih (lebih kuat), seperti yang dipilih oleh Syaikh Ibn Utsaimin bahwa kata Yaasin dalam bahasa Arab tidaklah memiliki makna. Fungsi penyebutan huruf-huruf terpotong di awal surat-surat al-Quran adalah untuk menantang bangsa Arab pada waktu itu yang pandai menggubah syair-syair yang indah, bahwa sesungguhnya al-Quran tidaklah tersusun dari huruf-huruf yang baru, tapi ia tersusun dari untaian kalimat yang huruf-hurufnya juga kalian gunakan.

๐ŸŒˆ Ia tersusun dari huruf-huruf seperti yaโ€™ dan sin, alif-lam-dan miim. Sama persis dengan yang kalian gunakan dalam percakapan kalian. Maka mampukah kalian menggubah suatu surat yang sama dengan al-Quran? Ternyata tidak mampu.
๐Ÿ”Ž Jika kita perhatikan, hampir seluruh surat yang didahului oleh huruf-huruf terpotong tersebut setelahnya akan menyebutkan tentang al-Quran. Demikian yang dijelaskan oleh sebagian Ulamaโ€™, di antaranya Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah (salah seorang guru Ahli Tafsir, Ibnu Katsir rahimahullah).

๐Ÿ“– Ayat Ke-2 Surat Yaasin

๐Ÿ‘ˆ ูˆุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู…ู (2)

๐Ÿƒ Arti kalimat: Demi al-Quran yang al-hakiim
Allah bersumpah dengan al-Quran yang memiliki sifat al-hakiim.

๐Ÿ”‹ Apa yang dimaksud dengan al-Hakiim? Syaikh Ibn Utsaimin mengisyaratkan adanya 3 unsur utama dalam kata hakiim, yaitu hukum, ihkaam, dan hikmah.

โ–ถ๏ธ Pertama, al-Quran adalah sebagai sumber hukum. Ia menjadi hakim yang memutuskan perkara jika ada perselisihan.

ููŽุฅูู†ู’ ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุฑูุฏู‘ููˆู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ุขูŽุฎูุฑู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ูˆูŽุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุชูŽุฃู’ูˆููŠู„ู‹ุง

๐Ÿƒ Jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu hal, maka kembalikan kepada Allah (al-Quran) dan kepada Rasul (haditsnya), jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih baik dan akibatnya lebih baik (Q.S anNisaaโ€™ ayat 59).

โฉ Kedua, mengandung makna ihkaam, yaitu pengokohan dan penyempurnaan.
Al-Quran dikokohkan dan dijadikan sempurna oleh Allah, sehingga tidak ada ayat dalam al-Quran yang bertentangan satu sama lain. Khabar-khabar dalam al-Quran adalah haq (benar dan jujur), hukum-hukumnya adil.

ุฃูŽููŽู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽุฏูŽุจู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขูŽู†ูŽ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูู†ู’ุฏู ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูˆูŽุฌูŽุฏููˆุง ูููŠู‡ู ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง

๐Ÿƒ Tidakkah mereka mentadabburi (memikirkan dan menghayati) al-Quran? Kalau seandainya al-Quran berasal dari selain Allah, niscaya mereka akan dapati di dalamnya pertentangan yang banyak (Q.S anNisaaโ€™ ayat 82).

ูˆูŽุชูŽู…ู‘ูŽุชู’ ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุตูุฏู’ู‚ู‹ุง ูˆูŽุนูŽุฏู’ู„ู‹ุง

๐Ÿƒ Dan telah sempurna kalimat Tuhan kalian dalam hal kebenaran dan keadilan (Q.S al-Anโ€™aam ayat 115).

๐Ÿ“ Orang yang berpegang teguh dengan al-Quran, akan dikokohkan dan dikuatkan.

โžก๏ธ Ketiga, mengandung makna hikmah. Hikmah adalah menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya. Hukum dalam al-Quran itu adil, sesuai dengan fitrah dan akal yang sehat. Secara global, akal akan menerima penjelasan dalam al-Quran.

๐Ÿ”ต Syaikh Abdurrahman as-Saโ€™di menjelaskan makna bahwa al-Quran adalah hikmah: meletakkan perintah dan larangan yang tepat dan sesuai, meletakkan balasan kebaikan dan balasan keburukan secara tepat dan sesuai.

โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–

๐Ÿ“– Dikutip dari Buku "TAFSIR SURAT YAASIN"

โ–ถ๏ธ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.


Comments

Popular posts from this blog

Mengenai Masjid Al Mukarramah

Ibuku Selalu Memberiku

Ucapan Lemah Lembut pada Orang Tua