Posts

Sergapan Rasa Memiliki

Image
Seri : Kisah Teladan   Sergapan Rasa Memiliki   Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci. Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda'. "Subhanallaah. . wal hamdulillaah. .", girang Abu Darda' mendengarnya ...

Hakikat Sabar

Seri : Akhlaq   Hakikat Sabar   Sabar menurut bahasa adalah menahan . Adapun secara syar'i,   maknanya adalah menahan diri dalam tiga perkara : - Yang pertama, taat kepada ALLAH subhanahu wata'ala. - Yang kedua, menahan diri dari perkara-perkara yang haram. - Yang ketiga, menahan diri terhadap takdir ALLAH subhanahu wata'ala yang menyakitkan. Ini adalah macam-macam sabar yang telah disebutkan oleh para ulama. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis sabar itu adalah sebagai berikut: 1.Seseorang bersabar di atas ketaatan kepada ALLAH subhanahu wata'ala , karena taat sangat berat dan sulit oleh jiwa dan badan, di mana seseorang merasa lemah, capek dan kepayahan dari sisi harta seperti zakat dan haji. Yang jelas dalam ketaatan kepada ALLAH subhanahu wata'ala terdapat kepayahan yang dirasakan oleh jiwa dan badan sehingga dibutuhkan sabar dan pertolongan. ALLAH subhanahu wata'ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا...

The Importance of “Lá iláha illalláh”

The belief in the words of “ Lá iláha illallah” cause one to enter Islam , to refute all deities and accept Allah as the only God and Lord of the Universe and what it contains. No one can be a Muslim without believing and adhering to the tenets of of Lá iláha illallah . Lá iláha illallah is the belief in the divine lordship of Allah (referred to as “ruboobiyyah” ), meaning believing that Allah is the only one power who creates, gives life and death, and maintains the affairs of all that’s in this universe. Lá iláha illallah is the belief in the divine nature (referred to as “ uloohiyyah” ), meaning believing that Allah is the only one to whom people should devote their words and actions of worship. None therefore should be worshipped but Him. Lá iláha illallah is the belief in the names and attributes of Allah (referred to as “ al-asma’ wa’l-sifaat ”), which means affirming what Allah has affirmed for Himself of names and attributes, and denying any attributes that Alla...

The story of Satan (Shaitaan), his tactics, and methods to ward off his influences and whisper

The dawn of evil started with the arrogance and rebellious nature of Iblees Shaitan’s (also referred to as Satan) enmity with man started when Allah (SWT) created the first man, Adam (alaihis salaam). Satan was from amongst the “jinn” who have been created with the ability to obscure themselves from human sight, and who constitute a world of their own. Allah says in the Holy Quran: "And (remember) when We said to the angels: ‘Prostrate yourselves unto Adam.’ So they prostrated themselves except ‘Iblis’ (Satan). He was one of the jinn; he disobeyed the command of his Lord" (Quran, Al-Kahf: 50) . “…. And they prostrated except Iblis (Satan), he refused and was proud and was one of the disbelievers (disobedient to Allah)” (Quran, Al-Baqarah: 34). Satan’s arrogance – reinforced by his false logic, and jealousy – prevented him from obeying Allah’s command. As Allah tells us in the Quran, Satan said, "I am better than him (Adam), You created me from fire, and...

Kewajiban Suami Terhadap Istri

Image
Seri : Keluarga   Kewajiban Suami Terhadap Istri   "Hai orang-orang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan cara paksa, dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (An-Nisa: 19) Menikah adalah fitrah manusia. Rasulullah saw. menyebut menikah sebagai sunahnya. Bahkan, Nabi berkata, siapa yang membenci sunahnya, tidak termasuk dalam golongannya. Setiap kita, pasangan muslim dan muslimah yang melakukan pernikahan, paham betul bahwa tujuan menikah yang utama adalah untuk mendapatkan ridha Allah. Setelah itu untuk mewujudkan keluarga yang sakinah mawahdah wa rahmah dan meneruskan keturunan dengan memperoleh anak-anak yang ...

Hukum Emas Putih bagi Pria

Image
Seri : Fiqih   Hukum Emas Putih bagi Pria Apa itu Emas Putih? Disebutkan dalam Wikipedia:   White gold is an alloy of gold and at least one white metal, usually nickel, manganese or palladium.   [ Emas putih adalah perpaduan antara emas dan setidaknya satu logam putih biasanya nikel, mangan atau paladium ].   [1]   Ini berarti emas putih masih memiliki kandungan emas. Mari kita lihat selanjutnya fatwa Al Lajnah Ad Daimah (Komisi Fatwa di KSA) mengenai hukum emas putih. Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'Ilmiyyah wal Ifta' no. 21867, 24/61 Soal: Sudah tersebar di sebagian orang khususnya pria penggunaan emas yang disebut "emas putih". Emas putih tersebut digunakan sebagai jam tangan, cincin atau pena. Orang-orang yang menjual emas semacam ini atau yang pakar perhiasan mengatakan bahwa emas putih adalah emas kuning seperti yang kita kenal. Emas tersebut dicampur dengan logam tertentu (sekitar 5-10%) yang merubah warnanya dari warna kun...

Antara Rasa Harap dan Takut

Image
Seri : Aqidah   Antara Rasa Harap dan Takut Antara rasa harap (roghbah) dan takut (rohbah) .... Saudaraku -yang semoga selalu ditunjuki kepada ketaatan-. Allah telah mengisahkan tentang Zakaria dalam firman-Nya, وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ (89) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ (90) " Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan Aku hidup seorang diri (tanpa keturunan, pen) dan Engkaulah waris yang paling baik. Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan   harap (rogbah) dan cemas ...